Jakarta, postsurabaya.com
Pihak Kejagung berhati-hati dalam menangkap para kuroptor, karena tahun 2024 mendatang tahun politik, rabu (19/07) di Jakarta.
Jika hal ini, tindakan korupsi setidaknya untuk tahun 2024 mendatang agar tahun politik.
“Kami berjanji akan menindak lanjut tentang penyidik juga melakukan profesional dalam menyelidik”, kata Dr. Ketut Sumedana pada Wartawan di KPK
Menurutnya, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung RI Ketut Sumedana menegaskan penyidik Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) secara profesional dan transparan dalam menangani perkara korupsi yang kerap dianggap bermuatan politis.
Seperti pemanggilan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartanto terkait dengan penyidikan perkara pidana korupsi persetujuan ekspor minyak sawit mentah dan produk turunannya, termasuk minyak goreng dengan tersangka tiga korporasi.
“Kami menyampaikan apa yang kami lakukan transparan, tentunya kami profesional,” kata Ketut di Gedung Bundar, Jakarta, Selasa.
Penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung memanggil Airlangga Hartarto untuk dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus korupsi CPO (crude palm oil) dengan tersangka tiga korporasi.
Ketiga perusahaan tersebut, yakni Wilmar Grup, Permata Hijau Grup dan Musim Mas Grup.
Ketiganya terbukti dalam perkara ini berdasarkan putusan MA yang sudah mempunyai kekuatan hukum tetap menimbulkan kerugian negara sebesar Rp6,47 triliun.
Penyidikan perkara tersebut merupakan pengembangan dari perkara sebelumnya, yakni perkara tindak pidana korupsi dalam pemberian fasilitas ekspor CPO dan turunannya pada bulan Januari 2021 sampai Maret 2022,
Telah selesai disidangkan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dan telah berkekuatan hukum tetap (inkrah) di tingkat Kasasi.
Lima orang terdakwa telah dijatuhi hukuman pidana penjara dalam rentang waktu 5 – 8 tahun.
Kelima terpidana itu, yakni mantan Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Indra Sari Wisnu Wardhana, anggota tim Asisten Menko Bidang Perekonomian Lin Chen Wei, dikutip antara.com
Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia Master Palulian Tumanggor, Senior Manager Corporate Affair PT Victorindo Alam Lestari Stanley MA, dan GM Bagian General Affair PT Musim Mas Pierre Togas Sitanggang.
Lin Chen Wei diketahui merupakan staf khusus Menko Airlangga Hartarto, namun selama penyidikan hingga persidangan tidak ada pemeriksaan terhadap Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
henry / postsurabaya
Related Posts
MARAKNYA DIDUGA GUDANG OLI PALSU DI KECAMATAN KOSAMBI, SEYOGYANYA APH POLRES METRO TANGERANG KOTA TINDAK TEGAS
Nopiyanti tak terima, ia minta belaan dari Pengacara Hotman Paris.
Diduga penyeludup BBM Subsidi pengusaha China.
Upaya damai sudah di lakukan tetapi tidak tercapai karna minta 500 juta. Kerugian hanya 20 juta.
Jaksa Dody tidak berani menahan terdakwa residivis masih menghujat korbanny di sosmed .
No Responses