mgid.com, 766271, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Diduga Pengawas tak perna jumpa, hal ini kurang pengawasan terhadap SDN Saga 6.

Tangerang, postsurabaya.com

Pembangunan Sekolah yang di bangun dengan mengunakan dana APBD Tahun 2025 ini, harus kokoh, karena banyak-anak-anak yang sedang belajar, kamis (04/09).

Sekolah Dasar Negeri (SDN) 6 Saga, Balaraja, Kab. Tangerang, Banten, pembangunan molor.

Pihak Dinas Pendidikan Kab. Tangerang belum ada tindakan untuk kelalaian dalam pembangunan SDN Saga 6 Kec. Balaraja.

Orang tua murid juga minta pada pihak terkait proyek SDN Saga 6 harus cepat selesai.

Ia mengawatirkan, jika pembangunannya tak sesuai bistek akan berpengaruh pada kondisi Bangunan Sekolah.

“Karena Bangunannya harus kokoh, ada kemungkinan akan menimpah siswa, apa bila proyek tak sesuai”, ujarnya Rudiansyah (45).

Menurut dia, pembangunan sekolah SDN ini harus kuat dan kokoh, jangan asal jadi dan cepat selesai.

“Ia berharap, agar anak-anak baik-baik saja”, katanya.

Beberapa LSM dan Orang Tua Murid juga minta pada Dinas Pendidikan jangan sampai pembangunan lewat waktu.

Ia mengawatirkan anaknya di timpa barang bangunan di sekolah, karena selama pembangunan anak tetap KBM berjalan.

“Kami minta pada Dinas Pendidikan yang pemanang tender yang saat pekerjaan pembangunan tertunda”, kata Nuriaman orang tua murid.

Ia juga menguatirkan anaknya berbain di bangunan yang sedang lagi berjalan pembangunan.

“Apa lagi ada dugaan pembangunannya di tunda alias molor”, ujarnya.

Menutut informasi, bahwa pembangunan SD Negeri saga 6 Balaraja diduga molor oleh cv Graha Anugerah Sukses tidak punya modal.

Sehingga molor seharusnya sudah selesai, namun sampai sekarang belum selsai.

“Kami minta pihak Dinas Pendidikan pembangunan tambah Ruang Baru (TRB) dan tambah ruang kelas  dari sumber dana APBD murni”, ujar Ujang LSM.

Jika molor pembangunan, berarti ada indikasi bangunan itu bisa tak sesuai pagu Rp 166.550.000.

“Hal ini ada indikasi korupsi dari pagu, bisa-bisa seharusnya selesai 90 kelender.

Kami minta pada intansi terkait dan ispektorat agar tidak di adedum harus di kembalikan kepada negara”, ujarnya.

Ketika di hunbungi ibu kabid melalui telepon seluler di tidak ada jawapan sampai berita turun.

(A Tamba)

[otw_is sidebar=otw-sidebar-7]

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Comments are closed.