TANGERANG, POSTSURABAYA.COM.
Warga Kohod Mengetuk Pintu Langit, Ya Allah ampuni dosa-dosa kami, Ya Allah ampuni Leluhur kami, Ya Allah ampuni dosa-dosa ayah dan ibu kami, ini cobaan apalagi ini menimpah kami, sabtu (22/11).
Korban suami-suami menuntut haknya, kok ia di penjarah korbannya.
Sedangkan Pelakunya bersama calo tanah masih terus mencari korban untuk di rampas haknya.
Sampai-sampai warga tadi malam bedoa bersama di rumah korban oleh Deplover Proferty PIK.
Malam Jum’at (20 Nov 2025) Warga Kampung Alar Jiban – Desa Kohod, Tangerang, Banten berdoa mengetuk pintu langit meminta pertolongan atas penderitaan yg sedang dialami.
Sdh lebih setahun mereka diteror oleh PIK-2 untuk menjual tanah mereka.
Mereka bertahan. Dampaknya tokoh-tokoh mereka saat ini ditahan. Mereka tetap bertahan dari teror yang makin keras.
“Kemana penguasa negeri ini ?, kami tanah yang di serahkan pada leluhur bukan untuk di jual dan bukan untuk orang asing, kini berpindah tangan pada pihak asing”, katanya sebut saja Santi teriak-teriak suaminya di penjarah.
Menurut Santy, Kenana Presiden, Gubernur Banten, Bupati Tangerang, Tokoh-tokoh Banten ?, kok rakyat dijadikan hukuman oleh orang asing dan pengkianat rakyat.
“Kalian semua terdiam melihat keserakahan Oligarki menggusur rakyat”, katanya Dian (45) yang di dalam air teriak-teriak.
Kata Cahaya simpatisan kezolim, ia berharap masyarakat gabung dengan para ulama dan juwara serta ormas kita serbu PIK 2.
“Sedangkan Calo saja berani penjarah korban pemilik tanah, kenapa kita tak bisa”, katanya Cahaya.
Ia juga sependapat pula, katanya Kang H, itu harus di tuntaskan ke Mahkamah Agung (MA) dan laporkan pada kejagung bahwa di kohod, Pakuhaji, Kab Tangerang, Banten tanah masyarakat masih sangketa alias belum beres.
“Ia juga berharap penyelesaian di MA, kalo enggk bergerak begitu aseng mala enak ada beking satu satu nya jalan semua masyarakat Indonesia dan Banten serbu datangin PIK 2 Dan di kohod”, ujarnya Kang H, pemerhati masyarakat lemah (PML).
(Arya / Muh)
Related Posts
Berarti penjabat yang menduduki jabatan strategis bukan prestasi, tetapi jual beli jabatan.
Warga sempat guling-guling di depan Beko alat berat, saat meratakan.
Menteri Nusron nandheske yen tanah nduweni nilai sing dhasar banget kanggo urip masyarakat.
Pentingnya keseimbangan antara ketegasan dalam menjalankan prinsip.
Soma Atmaja secara resmi meluncurkan Program TAMASYA tersebut di Aula Pendopo Bupati Tangerang.
No Responses